Sabtu, 31 Agustus 2013

Swetaswatara Upanisad (bab5)

ÚVETÀÚVATARA UPANIÛAD 5

Úvetàúvatara Upaniûad termasuk dalam aliran Taittirìya dari Yajur Veda. Nama ini diambil dari åûi yang memberi ajaran ini. Bersifat tauhid dalam karakternya dan menyamakan Yang Maha Tinggi brahman dengan Rudra yang diartikan sebagai penyebab kebendaan dan penyebab yang berdaya guna dari alam semesta dan bukan saja penciptanya melainkan juga pelindungnya dan pembimbing. 
Unsur-unsur yang berhubungan dengan aliran Ketuhanan, Kepribadian, Tuhan dan bhakti kepada-Nya yang pasti akan ditemukan dalam Upaniûad lainnya, menjadi bahan pokok dalam Úvetàúvatara Upaniûad. Penekanannya bukan dalam brahman Yang Mutlak yang dengan kesempurnaannya yang menyeluruh tidak memungkinkan adanya perubahan atau perkembangan melainkan atas kepribadian Ìúvara. Yang Maha Tahu dan Maha Kuasa yang merupakan perwujudan brahman

Istilah-istilah yang nantinya dipergunakan oleh falsafah Sàýkhya terdapat dalam Upaniûad ini, tetapi kegandaan Sàýkhya, puruûa dan prakåti diatasi. Alam atau pradhàna bukanlah hal yang berdiri sendiri tetapi adalah milik Tuhan,  devàtma-úakti. Tuhan adalah màyin pencipta dunia yang màyà atau yang dibuat olehNya Upaniûad ini mengajarkan tentang manunggalnya jiwa-jiwa dan alam semesta dalam Yang Nyata dan Maha Tinggi. Upaniûad ini ingin mempertemukana pandangan falsafah dan keagamaan yang berbeda yang hangat dalam jaman penyusunannya.

BAB V

Tuhan Yang Esa Dan Immanent



Üe A=re b[õpre TvnNteú ivÛa_ivÛe inihte y] gU!e -


=r' TvivÛa öm*t' tu ivÛaú ivÛaivÛe ¡xte yStu so_Ny" --1--

V.1. dve akûare brahma-pare tv anante, vidyà’vidye nihite yatra gùðhe. 
kûaraý tv avidyà hy amåtaý tu vidyà, vidyàvidye ìúate yas tu so’nyaá.

1. Dalam brahman yang kekal Yang Maha Tinggi, tiada terbatas dan abadi terdapat dua hal yaitu pengetahuan dan kebodohan, yang letaknya tersembunyi. Pengetahuan adalah abadi sedangkan kebodohan tidak. Dan dia yang mengendalikan pengetahuan dan kebodohan adalah yang lain (berbeda dengan yang lainnya).
  • Dalam kata pengantar dari bab ini, Úaýkarànanda mengamati bahwa bab ini banyak membicarakan mengenai “ITU” dan naskah tatvamasi, walaupun kedua-duanya dibicarakan dalam bab III lebih-lebih lagi sifat dari “engkau”. Tat-tvam-pàdàrthau tåtye ‘dhyàye nirùpitau yady api tathàpi tvam-padàrtho nàtyantaý nirùpitaá; tad-artham ayam pañcamo’dhyàya àrabhyate.
  • brahmapare: hiraóyagarbhàt pare atau parasmin brahmaói. Ú.
  • gùðhe: tersembunyi. Lokair jñàtum aúakye. Úaýkarànanda.
  • kûaram: dapat musnah. Ini adalah penyebab keterikatan, saýsåti kàraóam, sedang vidyà adalah penyebab mokûa, mokûa-hetuá. Ú.
  • anyaá: yang lain. tat sàkûitvàt, hanya sebagai saksi. S
  • yang satu dan jamak semua ada pada Tuhan Maha Tinggi. Pengetahuan tentang Yang Tunggal asalah vidyà: pengetahuan tentang yang jamak yang terlepas dari Yang Tunggal adalah avidyà.


yo yoin' yoinmi/itîTyeko ivëain åpai, yion¢é sva" - 


¨iz' p[sUt' kipl' yStmg[e DanWibR.itR jayman'c pXyet( --2--   

V.2. yo yonim yonim adhitiûþhaty eko viúvàni rùpàói yonìú ca sarvàá. 
åûim prasùtaý kapilaý yas tam agre jñànair bibharti jàyamànaý ca paúyet. 

2. Dia, yang tunggal, memerintah atas setiap sumber, semua bentuk,dan semua sumber. Ia yang menanggung dalam pikiran-Nya dan melihat saat  terlahir orang suci merah menyala, yang pada permulaannya dibuahi.
  • Kebijakan ada lebih dahulu dari jiwa alam semesta
  • kapilam: hiraóya-garbham. Lihat IV. 12. IV.1-2
    Maksudnya bukan åûi Kapila, penemu dari falsafah Sàýkhya. Yang Maha Tinggi dilukiskan memperhatikan Hiraóya-garbha ketika sedang terlahir. Dialah yang pertama diciptakan Tuhan dan oleh-Nya dianugrahi dengan semua kekuatan. III.4. Hiraóya-garbha atau Brahmà, pencipta adalah perantara antara Tuhan Yang Maha Tinggi dan dunia. Dia adalah jiva alam semesta. Lihat IV. 12; VI. 18.
  • jñànaiá: dengan pikiran-pikiran-Nya. Lihat catatan IV. 18.

Eek®k' jalM --   

V.3. ekaikaý jàlam bahudhà vikurvan, asmin kûetre saýharaty eûa devaá. bhùyaá såûþvà patayas tatheúas sarvàdhipatyaý kurute mahàtmà.

3. Tuhan itu, yang, sesudah merentangkan jala satu persatu dengan berbagai jalan, mengumpulkannya pada lapangan itu, sang penguasa, setelah menciptakan lagi penguasa-penguasa, àtman yang agung menggunakan kekuasannya atas semua.
  • ekaikam; pratyekam, untuk setiap makhluk, seperti dewata, manusia, binatang-binatang dan lain-lain.
  • jàlam; jala, saýsàra
  • asmin kûetre; pada lapangan itu, di dunia.
  • yasmin, bacaan lain, asmin yatayaá, bacaan lain untuk patayaá

V.4. sarvà diúaá-ùrdhvam adhaú ca tiryak, prakàúayan bhràjate yadv anaðvàn. evaý sa devo bhagavàn vareóyo yoni-svabhàvàn adhitiûþhaty ekaá. 

4. Seperti matahari, menyinari daerah-daerah, di atas, di bawah, di seberang, bersinar. Demikian juga Tuhan Yang Maha Esa, agung, dicintai, memerintah atas semua makhluk yang terlahir dari kandungan.
  • Lihat IV. 11. V.2
  • yoni-svabàvàn; makhluk apa saja yang terlahir dari kandungan. Ú. mengartikan hal ini sebagai sumber dari keberadaan dunia, seperti unsur-unsur bumi dan lain-lain.
  • yoniá kàraóaý kåtsnasya jagataá svabhàvàn svàtmabhùtàm påthivyàdin bhàvàn atau kàraóa-svabhàvàn kàraóa-bhùtàn påthivyàdìn. Ú.
  • Yang sering disebut sebagai penyebab dari dunia ini pada dirinya bukankah sebenarnya penyebab dari dalam dirinya. Dia bekerja hanya karena Tuhan bekerja melalui dia.

V.5. yac ca svabhàvam pacati viúvayoniá, pàcyàýú ca sarvàn parióàmayed yaá. sarvam etad viúvam adhitiûþhaty eko gunàn ca sarvàn viniyojayed yaá. 

5. Sumber semuanya, yang mengembangkan sifatnya sendiri. Yang menjadikan masak semua yang bisa masak, yang membagi-bagikan semua sifat-sifat. Dialah yang satu yang memerintah seluruh alam semesta ini.


V.6. tad veda-guhyopaniûatsu gùðham, tad brahmà vedate brahma-yonim. ya pùrvaý devà åûayaú ca tad viduá, te tanmayà amåtà vai babhùvuá

6. Itu yang tersembunyi pada upaniûad-upaniûad, yang tersembunyi pada Veda-veda, Brahman mengerti hal itu sebagai sumber dari Veda-veda. Dewata dan para åûi yang mengerti akan hal itu, mereka menjadi mempunyai sifat-sifat itu dan sesungguhnya menjadi abadi.
  • veda-guhyopaniûat: Veda ditafsirkan sebagai bagian dari yajña yang mengajarkan yajña-yajña dan imbalan-imbalannya, karma-kàóða: guhya, bagian àraóyaka yang mengajarkan pemujaan brahman dalam berbagai aspeknya, yoga-kàóða dan Upaniûad ini, yang mengajarkan pengetahuan tentang brahman, yang tidak berbeda jñàna-kàóða.
    Ini adalah pendapat Vijñàna-bhikûu.
  • brahma-yoni: sumber dari Veda atau sumber dari Hiraóya-garbha
  • pùrve-devaá adalah bacaan yang lain dari pùrvaý devaá. Dewata jaman dahulu.
  • tanmaya, dari sifatnya, tat àtma-bhùtaá. Ú.


Jiwa Individu


V.7. guóànvayo yaá phala-karma-kartà kåtasya tasyai va sa copabhoktà. sa viúva-rùpas tri-guóas tri-vartmà pràóàdhipas saýcarati sva-karmabhiá. 

7. Tetapi dia yang mempunyai sifat-sifat dan adalah pelaku dari perbuatan-perbuatan yang menghasilkan buah (yaitu membawa imbalan), dia adalah penikmat, tentu saja dari akibat dari apa yang telah dia lakukan. Mengambil bentuk apa saja, ditafsirkan oleh triguóa menelusuri ketiga jalur, dia, penguasa dari nafas vital (jiwa individu), berkelana ke segala arah sesuai dengan perbuatan-perbuatannya.
  • tri-guóaá:sattva, rajas, dan tamas
  • tri-vartma: Lihat I.4. jalan-jalan dharma, adharma dan jñàna atau deva-yàna, pitå-yàna dan manuûya-yàna. Ú.
  • Sedang enam ayat pertama membicarakan tentang “ITU” (tat) atau Yang Maha Tinggi, tentang “ENGKAU” (twam), jiva individu mulai dibicarakan dari sini.

V.8. aòguûþha-màtro ravi-tulya-rùpas saýkalpàhaýkàra-samanvito yaá. buddher guóenàtma-guóena caiva àràgra-màtro hy aparo’pi dåûþaá. 

8. Beliau berukuran sebesar jempol, dengan penampilan seperti matahari, diberi pikiran dan ego, tetapi hanya dengan sifat-sifat akal buddhi, dan àtman sepertinya berukuran sebesar ujung tongkat
  • apara, dibaca juga avara.
  • àtma-guóena: dari sifat-sifat raga, seperti umur tua dan lain-lain. Ú.

V.9. vàlàgra-úata-bhàgasya úatadhà kalpitasya ca. bhàgo jìvas sa vijñeyas sa cànantyàya kalpate

9. Àtman yang hidup ini supaya diketahui besarnya seperseratus bagian dari sehelai rmbut yang sudah dibagi seratus, tetapi juga dia dapat bersifat tidak terbatas.
  • àtman individu mempuyai potensi tidak terbatas

V.10. naiva strì na pumàn eûa na caivàyaý napuýsakaá. yad ca charìram àdatte tena sa rakûyate. 

10. Dia bukan betina, bukan jantan dan bukan pula netral. Raga yang bagai-manapun diambilnya maka seperti itulah bentuknya.
  • rakûyate: saýrakûyate, tat tad dharmàn àtmany adhyasyàbhimanyate. Ú.
  • bacaan yang lain adalah yujyate atau ditemani. Sambadyate.
  • jiwa yang hidup. jìva adalah vijñànàtman. Ú.

V.11. saýkalpana-sparúana-dåûþi-mohair gràsàmbu-våûþy-àtma vivåddhi-janma. karmànugàny anukrameóa dehì sthàneûu rùpàóy abhi samprapadyate. 

11. Dengan cara berpikir, meraba, pengelihatan dan nafsu, dengan makanan dan minuman yang melimpah, kemudian terjadilah kelahiran dan perkembangan dari àtman (yang mempunyai tubuh). Sesuai dengan perbuatan-perbuatan àtman yang bertubuh ini akan berturut-turut mengambil bentuk dalam berbagai keadaan-keadaan.
  • a.mohaiá; v. homaiá, dengan yajña.

V.12. sthùlàni sùkûmàói bahùni caiva, rùpàói dehì sva-guóair våóoti. kriyà guóair àtma-guóaiú ca teûàm samyoga-hetur aparo’pi dåûþaá. 

12. Àtman yang bertubuh sesuai dengan kwalitasnya sendiri memilih berbagai bentuk, kasar dan halus. Sesudah menjadikan dirinya penyebab dari persatuannya dengan mereka, melalui kualitas dari tindakan-tindakannya dan melalui kualitas dari tubuhnya, dia dilihat sebagai yang lain.


Pembebasan Melalui Pengetahuan Tentang Tuhan Yang Esa


V.13. anàdy anantaý kalilasya madhye viúvasya sraûþàram aneka-rùpam. viúvayaikam pariveûþitàraý jñàtvà devam mucyate sarva-pàúaiá. 

13. Dia yang tanpa permulaan dan tanpa akhir, ditengah-tengah kekacauan, pencipta semuanya, dalam bentuk yang jamak, yang sendiri memeluk alam semesta, dia yang mengerti Tuhan akan dibebaskan dari semua keterikatan.
  • Lihat IV.14
    Kalilasya: gahana-gabhìra-saýsàrasya. Ú. keajaiban dan misteri dari proses kosmis ditekankan
    Devam, jyotì-rùpam paramàtmànam. Ú. yang bersifat sinar, Àtman Maha Tinggi.
  • Sarva-pàúaiá: avidyà-kàma-karmabhiá. Ú. Ikatan-ikatan kebodohan dan akibat-akibat dari nafsu dan perbuatan.

V.14. bhàva-gràhyam anìðàkhyam, bhàvàbhàva-karaý úivam. kalà-sarga-karaý devam, ye vidus te jahus tanum

14. Dia yang semestinya ditangkap oleh pikiran, yang disebut rohani, yang menciptakan keberadaan dan ketiadaan, yang baik, pembuat dari penciptaan dan bagian-bagiannya, suci, mereka yang mengerti  Dia, telah meninggalkan raga mereka.
  • anìðàkhyam: Úaýkarànanda membacanya anilàkhyam,yang disebut udara sebagai nafasnya nafas, pràóasya pràóam.
  • nìða: tubuh; anìða: tidak mempunyai raga
  • kalà: S. menerangkan ini sebagai ke 16 kalàs, mulai dari pràóa atau yang hidup dan berakhir dengan nàma, Praúna VI.4
  • Vijñàna-bhikûu mengartikan hal ini sebagai kekuatan yang inherent, dia yang menciptakan dengan kekuatannya yang inherent
  • veda-veda dan ilmu-ilmu yang lain disebut kalàs.


BAB VI

Tuhan Yang Esa Immanent Dan Trasenden pada Proses Kosmis


VI.1. svabhàvam eke kavayo vadanti, kàlaý tathànye parimuhya-mànàá. devasyaiûa mahimà tu loke yenedam bhràmyate brahma-cakram

1. Karena ilusi, beberapa orang bijak berbicara mengenai sifat-sifat kesatupaduan, yang lain berbicara mengenai waktu ( sebagai penyebab pokok). Tetapi sebenarnya ini adalah kebesaran Tuhan di dunia ini dengan apa roda Brahma dibuat berputar.
  • Lihat I.2
  • Proses kosmis biasanya disamakan dengan roda yang berputar.
  • Dia bergerak terus karena kebesaran Tuhan. Ini adalah “bayangan yang bergerak dari yang abadi”. Pada bendera nasional India. Roda ditempatkan pada latar belakang putih. Roda dilukiskan berwarna biru, gagana-sadåúam, megha-varóam, yang ditempatkan pada latar belakang putih, yang merupakan di atas segala warna, gemerlapan yang abadi.

VI.2. yenàvåtaý nityam idaý hi sarvaý, jñaá kàlakàro guóì sarvavid yaá. teneúitaý karma vivartate ha, påthvyàpya-tejo’nila-khàni cintyam. 

2. Dia oleh siapa dunia ini seterusnya dikembangkan, yang mengerti pencipta waktu, pemilik sifat-sifat dan semua pengetahuan. Dikendalikan oleh Dia, pekerjaan penciptaan ini, memperlihatkan dirinya sendiri, yaitu yang dianggap sebagai bumi, air, api, udara dan angkasa.
  • kàlakàro: pencipta waktu: kàlasyàpi kartà: v. adalah kàla-kàlo, penghancur waktu. Kàlasya niyantà. upahartà, kàlaá sarvavinàúakàrì, tasyàpi vinàúakaraá.
  • Lihat juga VI.16; (yang mengerti) semua ilmu pengetahuan: sarvavid yaá atau sarva-vidyaá.

VI.3. tat karma kåtvà vinivartya bhùyaá, tattvasya tattvena sametya yogam. ekena dvàbhyàm tribhir aûþabhir và, kàlena caivàtma-guóaiú ca sùkûmaiá. 

3. Setelah menciptakan dunia ini dan beristirahat lagi, setelah masuk dan bersatu dengan inti dari àtman, dengan satu, dengan dua tiga atau delapan atau dengan waktu juga dan sifat yang halus dari àtman.
  • satu: puruûa dari falsafah Sàýkhya
  • dua: puruûa dan prakåti
  • tiga: triguóa, sattva, raja, tama
  • delapan: lima unsur kosmis, dan manas (pikiran), akal buddhi (astha prakerti) dan ahaý-kàra (ego). Lihat B.G. VII.4
  • àtma-guóaiá: kecendrungan daripada pikiran, cinta, marah dan lain-lain. antaá-karaóa-guóaiá kàmadibhiá. Ú.

VI.4. àrabhya karmàói guóànvitàni, bhàvàn ca sarvàn viniyojayed yaá. teûàm abhàve kåta-karma-nàúaá karma-kûaye yàti sa tattvato’nyaá. 

4. Siapakah, ketika mulai dengan pekerjaan-pekerjaannya yang berhubungan dengan triguóa, membagikan semua keberadaan. Pada keadaan tidak hadirnya guna ini, ada penghancuran dari pekerjaan yang sudah dilakukan dan pada penghancuran dari pekerjaan dia melanjutkan, sesungguhnya, yang lain dan beberapa dari apa yang sudah dia hasilkan.
  • Menurut S. mantra ini menceritakan kepada kita bahwa apabila kita membaktikan semua pekerjaan kita kepada ìúvara, maka kita tidak akan dipengaruhi oleh hukum karma, “orang itu pekerjaannya telah dihancurkan dan sifatnya disucikan, terus bergerak, berbeda dari semua benda-benda, dari semua buah kebodohan, mengetahui dirinya menjadi brahman”
    viniyojayed: ìúvare samarpayet teûàm ìúvare samarpitattvàd àtma-sambandhàbhàvas tad-abhàve pùrva-kåta-karmaóàý nàúaá karma-kûaye viúuddha-sattvo yàti. Ú.
  • anyaá v. anyat. Dia pergi kepada brahman yang berbeda dari apa saja yang ada, tatvebhyo vad anyad brahma tad yàti. Ú.
  • mantra ini bisa ditafsirkan lain : (1). Tuhan melewati beberapa keadaan tetapi mengetahui diri-Nya berada di atas semuanya: (2). Bila kita mengerjakan pekerjaan bukan untuk kepentingan sendiri tetapi untuk menyenangkan Tuhan, pekerjaan kita tidak akan mengikat kita lagi dan kita menjadi merdeka. Úaýkarànanda dan Vijnana-bhiksu mengikuti penafsiran kedua.

VI.5. àdis sa samyoga-nimitta-hetuá paras trikàlàd akalo’pi dåûþaá. tam viúva-rùpam bhava-bhùtam ìðyam devaý sva-citta-stham upàsya pùrvam

5. Dia adalah permulaan, sumber dari penyebab-penyebab yang mempersatukan jiwa dengan raga. Dia harus dilihat dari luar dari ketiga waktu (yang lalu, sekarang dan yang akan datang) dan yang tidak mempunyai bagian-bagian, setelah pertama-tama menyembah Tuhan yang mempunyai banyak bentuk, asal semua makhluk, yang bersemayam pada pikiran setiap orang.
  • sumber dari penyebab-penyebab yang mempersatukan : bandingkan dengan : samyoga-liògodbhavan trailokyam M.B.XII.819.
  • akalaá: tanpa bagian-bagian, trans-empiris, niû-prapañcaá. Ú.
  • upàsya-pùrvam: pertama menyembah. Penyembahan adalah permulaan dari pegetahuan
  • viúva-rùpam: yang mempunyai banyak bentuk. Tuhan mengambil rupa yang para penyembah memberikan kepada-Nya
    upàsakaiá yad yat rùpam upàsyate tat-tad-rùpa-dhàrióam.

VI.6. sa våkûa-kàlàkåtibhiá paro’nyo yasmàt prapañcaá parivartate’yam. dharmàvaham pàpanudam bhageúaý jñàtvàtmastham amåtaý viúva-dhàma. 

6. Lebih tinggi dan lain daripada bentuk-bentuk pohon dunia dan waktu adalah dia, dari siapa dunia ini berputar, yang membawa kebaikan dan menghilangkan kejahatan, penguasa dari kemakmuran, setelah mengerti Dia sebagai yang berada pada àtman sendri yang abadi, penopang semuanya, dia akan mencapai brahman.
  • våkûa: pohon. Lihat Kaþha VI.1
  • dharmàvaham: dharma adalah kekuatan yang bersinar dari Tuhan Penyelamat, yang terwujud pada jiva manusia. Lihat R.V.I.164.
  • Úiwa adalah pembawa dharma, dharmàvaha.

VI.7. tam ìúvaràóàm paramam maheúvaram, taý devatànàm paramaý ca daivatam.  patim patìnàm paramam parastàt, vidàma devam bhuvaneúam ìðyam

7. Dia, yang adalah Penguasa Maha Tinggi dari penguasa-penguasa, yang adalah Dewata Maha Tinggi diantara dewata, majikan tertinggi dari majikan-majikan, mengatasi, dia yang hendaknya kita ketahui sebagai Tuhan, penguasa dunia, yang dicintai.

VI.8. na tasya kàryaý karaóaý ca vidyate, na tat samaú càpy adhikaú ca dåúyate. paràsya úaktir vividhaiva úrùyate svàbhàvikì jñàna-bala-kriyà ca

8. Tidak ada tindakan atau alat-alat raga-nya yang bisa diketahui. Tidak ada yang sama atau yang lebih baik. Kekuatannya yang maha tinggi ditunjukkkan dalam berbagai hal. Pekerjaan-pekerjaan dari kecerdasannya dan kekuatannya adalah bersatu pada dalam dirinya.

VI.9. na tasya kaúcit patir asti loke, na ceúità naiva ca tasya liògam. na kàraóam karaóàdhipàdhipo na càsya kaúcij janità na càdhipaá

9. Untuk dia tidak ada majikan dari dunia ini, tidak ada penguasa dan tidak ada tanda-tanda dari Dia. Dia adalah penyebab, penguasa dari penguasa-penguasa alat-alat indriya, untuk-Nya tidak ada nenek moyang atau penguasa.
  • liògam: tanda, dari mana kita bisa membuktikan Tuhan sebagai api dari asap. dhùma-sthànìyam yenànumìyeta. Ú.
  • janità: nenek moyang, janayità. Ú.

VI.10. yas tantunàbha iva tantubhiá pradhànajaiá. svabhàvataá deva ekaá svam àvåóot, sa no dadhàd brahmàpyayam. 

10. Tuhan Yang Esa, yang menutupi sifatnya, menutup dirinya seperti laba-laba dengan jalannya yang dihasilkan dari pradhana (benda yang tidak terwujud), semoga Dia mengijinkan kita untuk masuk ke dalam brahman.
  • brahmàpyayam: masuk ke dalam brahman, ekì-bhàvam. Ú.
    yathoróanàbhir àtma-prabhavais tantubhir àtmànam eva samàvåóoti, tathà pradhànajair avyakta-prabhavair nàma-rùpa-karmabhis tantusthànìyaiá svam àtmànam àvåóot. Ú.
  • Sebagai laba-laba yang menutup dirinya dengan jala yang dibuatnya sendiri, demikian pulalah Tuhan Yang Maha Esa menutup dri-Nya dengan hasil-hasil prakåti.

VI.11. eko devas sarva-bhùteûu gùðhas sarva-vyàpì sarva-bhùtàntar-àtma. karmàdhyakûas sarva-bhùtàdhivàsas sàkûì cetà kevalo nirguóaú ca. 

11. Tuhan Yang Esa yang tersembunyi pada setiap makhluk ada dimana-mana, àtman dari semua makhluk, penguasa dari semua tindakan-tindakan, yang bersemayam disemua makhluk, saksi yang mengerti, yang satu, yang tidak punya sifat.


VI.12. eko vaúì niûkriyàóàm bahùnàm ekam bìjam bahudhà yaá karoti. tam àtmasthaý ye’nupaúyanti dhìràs teûàý sukhaý úàúvataý netareûàm

12. Yang satu pengendali yang banyak, yang tidak aktif, yang membuat satu bibit menjadi jamak. Yang arif, yang mengerti Dia, yang bersemayam pada àtman, kepada merekalah diberikan kebahagiaan abadi dan bukan kepada yang lain.
  • Lihat Kaþha II.2.12
  • niskriyàóàm: tidak aktif. Ú. menerangkan bahwa perbuatan-perbuatan dari mahkluk hidup adalah tersentuh oleh mereka, sarvà hi kriyà nàtmani samavetàá kiý tu dehendriyeûu, àtmà tu niû-kriyo nirguóaá. Ú.
  • Lihat B.G. III.20

VI.13. nityo nityànàý cetanas cetanànàm eko bahùnàý yo vidadhàti kàmàn. tat kàraóaý sàýkhya-yogàdhigamyaý jñàtvà devam mucyate sarva-pàúaiá

13. Dia adalah yang abadi diantara mereka yang abadi, yang berbudhi diantara yang cerdas, yang satu diantara yang banyak, yang mengabulkan keinginan-keinginan. Penyebab itu yang mesti dikenal dengan pembedaan ( menurut samkhya) dan mengendalikan diri (yoga) dengan mengenl Tuhan seseorang akan terbebas dari semua belenggu.
  • Lihat Kaþha II.2.13
    nityo nityànàm: yang abadi diantara yang abadi. Jiwa yang hidup adalah abadi dan Dia adalah diantara mereka atau abadi ini mungkin diartikan utu unsur-unsur bumi, air, dan lain-lain. jìvànàm madhye…adhavà påthivyàdìnàm madhye. Ú.

VI.14. na tatra sùryo bhàti na candra-tàrakam, nemà vidyuto bhànti kuto’yam agniá. tam eva bhàntam anubhàti sarvam, tasya bhàsà sarvam idaý vibhàti. 

14. Matahari tidaklah bersinar di sana, tidak pula bulan dan bintang-bintang, tidak juga kilat dan pasti juga tidak ada api. Sesudah Dia bersinar, setiap benda bersinar, dengan sinar-Nya semua diterangi.
  • Lihat Kaþha II.2.15: M.U.II.2.10: B.G.XV.6

VI.15. eko haýso bhuvanasyàsya madhye, sa evàgnis salile sanniviûþaá. tam eva viditvàtimåtyum eti, nànyaá panthà vidyate’yanàya

15. Satu-satunya burung angsa (hamsa) di tengah dunia ini. Inilah sesungguhnya api yang telah memasuki lautan. Hanya dengan mengerti Dia-lah seseorang mengatasi kematian. Tidak ada jalan lain untuk menuju ke tempat itu.
  • haýsa: burung angsa, àtman maha tinggi yang menghancurkan sumber keterikatan, kebodohan dan lain-lain, hanti avidyàdi-bandha-kàraóam iti haýsaá

VI.16. sa viúva-kåd viúva-vid àtma-yonir jñaá kàla-kàro guóì sarvavidyaá. pradhàna-kûetrajña-patiá-guóeúaá saýsàra-mokûa-sthiti-bandha-hetuá

16. Dia adalah pencipta semua, yang mengerti semua, penyebab sendiri, yang mengerti, pencipta waktu, pemilik sifat-sifat, yang mengetahui segalanya, penguasa alam dan jiva, penguasa sifat-sifat, penyebab keberadaan dunia dan pembebasan, kelanjutan dan keterikatan.
  • àtma-yoniá: penyebab sendiri, àtmà càsau yoniú cet àtma-yoniá. Ú.
  • àtmànam yoniá, àtma yoniá : sumber semua àtman
  • kàlà-kàro : pencipta waktu, Lihat VI.2.21
  • pradhàna avyaktam, alam
  • kûetrajñà : vijñànàtmà, jiwa
  • Yang Maha Tinggi mengikat, mempertahankan dan menghancurkan keberadaan dunia.

VI.17. sa tanmayo hy amåtà ìúa-saýstho jñas sarvago bhuvana-syàsya goptà. ya ìúe asya jagato nityam eva-nànyo hetur vidyate ìúanàya. 

17. Menjadi hal seperti itu, abadi, keberadaan sebagai penguasa, yang mengerti, yang maha tahu, penjaga duna ini adalah Dia yang memerintah dunia selamanya, sebab tiada ditemukan penyebab lain untuk memerintah.
  • ìúa-saýsthaá: keberadaan seperti penguasa, ìúe svàmini samyak sthitiá yasyàsau ìúa-saýsthaá.
  • Tiada yang lain yang bisa memerintah dunia. nànyo hetuh samartho vidyate. Ú.

VI.18. yo brahmàóaý vidadhàti pùrvam, yo vaivedàýú ca prahióoti tasmai. taý ha devam àtma-buddhi-prakàúam mumukûur vai úaraóam aham prapadye. 

18. Kepada Dia, yang dahulu kala menciptakan Brahmà yang menyerahkan Veda kepadanya, kepada Tuhan itu yang melalui anugrah-Nya sendiri mewujudkan diri-Nya, aku sendiri yang sangat menginginkan pembebasan menyerahkan diri.
  • àtma-buddhi-prakàúam: Úaýkarànanda menjelaskan sebagai sva-buddhi-sàkûióam, yang berupa sinar atau saksi dari pengetahuan àtman.
  • Ini bisa diturunkan menjadi dua :
    (1) àtmaiva-buddhir àtma-buddhiá saiva prakàúo’syety àtma-buddhi-prakàúam.
    (2). Àtma-buddhim prakàúayatìty àtma-buddhi-prakàúam. Ú.
  • V. àtma-buddhi-prasàdam. Àtmani yà buddhis tasyàá prasàdakaram.S, dia yang melalui anugrahnya sendiri mewujudkan dirinya.

VI.19. niûkalaý niûkriyaý úàntaý niravadyaý nirañjanam. amåtasya paraý setuý dagdhendhanan ivànalam. 

19. Kepada dia yang tanpa bagian, tanpa kegiatan, tenang, tidak bisa didekati, tanpa cacat, jembatan Yang Maha Tinggi kearah keabadian, seperti api yang dengan minyaknya terbakar.
  • nirañjanam nirlepam, tanpa cacat.

VI.20. yadà carmavad àkàúam veûþayiûyanti mànavàá. tadà devam avijñàya duákhasyànto bhaviûyati

20. Ketika orang-orang menggulung angkasa seolah-olah angkasa ini hanya selembar kulit, maka akan ada akhir dari kesengsaraan, selain daripada mengerti Tuhan.
  • Menggulung angkasa seperti selembar kulit adalah hal yang mustahil, tetapi ketika kemustahilan itu menjadi mungkin, maka pada saat itulah kesengsaraan sirna, bahkan tanpa mengerti Tuhan. Tidak ada jalan lain untuk menghilangkan kesengsaraan selain pengetahuan tentang Tuhan.
  • devam: v,úivam.

VI.21. tapaá-prabhàvàd deva-prasàdàc ca, brahmà ha úvetàúvataro’tha vidvàn. atyàúramibyaá paramam pavitram, provàca samyag åûi saýgha-juûþam

21. Dengan kekuatan tapa dan anugrah Tuhan, Úvetàúvatara yang arif dengan sikap yang patut, berbicara tentang brahman Yang Maha Tinggi, suci kepada para petapa yang berpengetahuan luas, yang menyenangkan pertemuan orang-orang suci ini.
  • Dengan kekuatan tapa dan anugerah Tuhan, anugerah Tuhan bukanlah menunda kekuatan-kekuatan jiwa melainkan memuliakannya kepada kegiatannya yang paling tinggi. Yang gaib lebih mengintensifkan yang alamiah. Tidak ada hal yang bersifat sulap yang mencampuri kehidupan manusia. Kita adalah manusia dan bukan benda. Kebebasan kita tidak dapat dihancurkan oleh anugrah surgawi. Dengan perbuatannya yang bebas manusia membuat cita-citanya yang dia kejar.
    Baron Von Hugel mengutip dari Tractatus de Gratia et Libero Arbitrio, karangan St, Bernard. 66.XIV.47: “Sesuatu yang dimulai dari anugerah akan bisa didapat oleh kedua-duanya baik oleh anugerah maupun oleh Kehendak Yang Bebas dan karena itu bekerja bersama-sama dan tidak sendiri-sendiri, bersama-sama dan bukan bergantian, pada setiap tahap dari seluruh proses. Tindakan-tindakan itu bukanlah sebagian anugerah dan sebagian Kehendak Yang Bebas, tetapi keseluruhannya dari kedua-duanya adalah dipengaruhi oleh kegiatan yang tidak terbagi”. ‘The Mystical Element of Religion, Jilid I.h.69.ff.
  • Petapa yang berpengetahuan luas : paramahaýsa-saýnyàsinas ta evàtyàúramióaá. Ú. yang tertinggi dari empat tingkatan pertapa. Bd. Caturvidhà bhikûavaú ca bahùdakau kuþìcakau haýsaá paramahaýsaú ca yo yaá paúcàt sa uttamaá.

VI.22. vedànte paramaý guhyam puràkalpe pracoditam. nàpraúàntàya dàtavyam nàputràyàúiûyàya và punaá

22. Keajaiban Maha Tinggi dari Vedànta yang sudah diumumkan dalam jaman yang lalu, tidak boleh diberikan kepada seseorang yang nafsunya belum terkendali dan juga tidak boleh kepada seseorang yang bukan anak ataupun murid.
  • Lihat B.U.VI.3.12; Maitrì VI.29
  • praúàntàya, prakarûeóa úàntam sakala-ràgàdi-mala-rahitaý cittam yasya tasmai putràya tàdåúa úiûyàya và dàtavyam. tad viparìtàya putràya úiûyàya và snehàdinà brahmavidyà na vaktavyà. Ú.
  • Ini tidak pantas diajarkan kepada yang bukan anak atau murid apabila nafsu-nafsunya belum terkendali.

VI.23. yasya deve parà bhaktir yathà deve tathà gurau. tasyaite kathità hy arthàá, prakàúante mahàtmanaá, prakàúante mahàtmanaá. 

23. Pembicaraan mengenai hal ini, yang sudah diumumkan, bersinar ke segala arah, kepada dia yang memiliki jiwa agung, yang memiliki bhakti terbesar kepada Tuhan, dan kepada guru-rohaninya seperti kepada Tuhan. Ya, dia bersinar ke segala arah kepada dia dia yang memiliki jiwa agung (mahatmanah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar