Senin, 28 Mei 2012

Aitareya Upanisad (bagian 2)

BAB I
Bagian 2
 Kekuatan-Kekuatan Kosmis Yang Ada Pada Wujud Manusia

ta Eta devta" s*ìa AiSmNmhTy,Rve p[aptNtmxnaya ippasa>yamNvvajRt( - 
ta Enmb[uvn{ - Aaytn' n" p[jan¢ih yiSmNp[itiîta An{mdameit --1--



I.2.1. tà età devatàá såûþà asmin mahaty aróave pràpatan tam aúanàyà-pipàsàbhyàm anvavàrjat; tà enam abruvann, àyatanam naá prajànìhi yasmin pratiûþhità annam adàm eti. 
1. Dewata yang diciptakan seperti itu jatuh ke lautan yang luas. Àtman membuat makhluk itu menjadi lapar dan haus. Mereka berkata kepadanya (pencipta): “Carikanlah tempat tinggal untuk kami, di mana setelah ada penciptaan kami bisa menyantap makanan”.
  • aróave: lautan: saýsàra biasanya dihubungkan dengan lautan.
  • saýsàràróave, saýsàra-samudre. Ú.
  • pràpatan: jatuh patitavatyaá. Ú.


ta>yo gamanyTta Ab[uvn( - n vW no_ymlimit ta>yo - 
ëmanyTta Ab[uvn( - n vW no_ymlimit --2--

I.2.2. tàbhyo gàm ànayat tà abruvan, na vai no’yam alam iti tàbhyo, ‘úvam ànayat tà abruvan, na vai no’yam alam iti. 
2. Untuk mereka, dia membawakan seekor sapi. Mereka berkata “Ini tentu tidak cukup untuk kami. Untuk mereka dia membawakan seekor kuda. Mereka berkata: “Ini tentu tidak cukup untuk kami”. 
  • gàm: gavàkåtiviúiûþam pióðam. Ú.


ta>y" puäzmanyTta Ab[uvn( - su²t' bteit puäzo va v su²tm( - 
ta Ab[v¢d( - yqaytn' p[ivxteit --3--

I.2.3. tàbhyaá puruûam ànayat tà abruvan, sukåtam bateti puruûo và va sukåtam, tà abravìd, yathàyatanam praviúateti. 
3. Untuk mereka dia membawakan seorang manusia . Mereka berkata “Sungguh baik”.  Seorang manusia adalah sesungguhnya yang baik. Dia berkata kepada mereka: “masuklah ke dalam masing-masing tempatmu”.


Aig{vaRG.UTva mu%' p[aivxt( - vayu" p[a,o .UTva naiskw p[aivxt( - 
AaidTyé=u.URTvai=i, p[aivxt( - 
idx" è[o]' .UTva k,± p[aivxn{( Aozi/vnSptyo lomain .UTva Tvc' 
p[aivx'éNd–ma mno .UTva òdy' p[aivxt( - m*Tyurpano .UTva nai.' 
p[aivxt( Aapo reto .UTva ixè{' p[aivxn( --4--

I.2.4. agnir vàg bhùtvà mukham pràviúad, vàyuá pràóo bhùtvà nàsike pràviúad, àdityas cakûur bhùtvàkûiói pràviúad, diúaá úrotraý bhùtvà karóau pràviúann, oûadhi-vanaspatayo lomàni bhùtvà tvacam pràviúaýú candramà mano bhùtvà hådayam pràviúan, måtyur apàno bhùtvà nàbhim pràviúad, àpo reto bhùtvà úiúnam pràviúan. 
4. Api menjadi wicara, masuk ke mulut. Udara menjadi nafas masuk ke lobang hidung. Matahari menjadi penglihatan masuk ke mata. Ruang dan mata angin menjadi pendengaran, masuk ke kuping. Pepohonan menjadi rambut masuk ke kulit. Bulan menjadi pikiran, masuk ke jantung. Kematian menjadi nafas-ke luar (apàna) masuk ke pusar. Air menjadi mani, masuk ke alat kelamin.


tmxnay ippase Ab[Utamava>yami.p[jan¢h¢it - te Ab[v¢t( - 
EtaSyv va' devtaSva.jaim - Etasu .aigNyO krom¢it - 
tSmaÛSyW kSyW c devtayW hivg*Röte .aigNya vevaSyamxnaya ippase .vt" --5--

I.2.5. tam aúanàyà-pipàse abrùtàm àvàbhyàm abhiprajànìhìti. te abravìt, etàsv eva vàm devatàsvàbhajàmy, etàsu bhàginyau karomìti: tasmàd yasyai kasyai ca devatàyai havir gåhyate bhàginyà vevàsyàm aúanàyà-pipàse bhavataá. 
5. Kepada dia (pencipta), lapar dan haus mereka berkata:”Untuk kami pula mohon dicarikan tempat tinggal”. Dia berkata kepada mereka. “Aku menempatkan kamu pada kedudukan dewata ini dan membuat kamu berbagi tempat dengan mereka”. Karena itu kepada dewata manapun suatu persembahan diberikan, lapar dan haus akan menjadi bagian dari ini.





BAB I
Bagian 3

Penciptaan Makanan dan Ketidakmampuan Memperolehnya

s —=tWme nu lokaé lokpalaéan{me>y" s*ja —it --1--

I.3.1. sa ikûataime nu lokàú ca loka-pàlàú cànnam ebhyaá såjà iti. 
1. Dia berpikir: “Nah inilah dunia-dunia dan penjaganya. Sekarang kuciptakan makanan untuk mereka”.


so_po_>ytpt( - ta>yo_i.tPta>yo mUitRrjayt - ya vW sa mUitRrjaytan{' vW tt( --2--

I.3.2. so’po’ bhyatapat: tàbhyo’ bhitaptàbhyo mùrtir ajàyata, yà vai sà mùrtir ajàyatànnaý vai tat. 
2. Dia mengeram di atas air dan dari air yang dikerami keluarlah sesuatu bentuk. Hal itu, yang apapun dihasilkan dari bentuk itu sesungguhnya adalah makanan.


tdendi.s*ì' pra\Tyij`a'st( - tÜacaij`*=Ttn{ax¸oÜaca g[h¢tum( - 
s yt( hWnÜacag[hWZydi.VyaòTy hWvan{m]PSyt( --3--

I.3.3. tad enad abhisåûþam paràòtyajighàýsat: tad vàcàjighåkûat tan nàúaknod vàcà grahìtum; sa yad hainad vàcàgrahaiûyad abhivyàhåtya haivànnam atrapsyat. 
3. Dia yang diciptakan secara demikian ingin melarikan diri. (Wujud itu) mencoba menangkapnya dengan wicara. Dia tidak sanggup memegangnya dengan wicara. Bila, memang hanya dengan wicara dia mampu menangkapnya maka dengan suara saja seseorang bisa memperoleh kepuasan atas makanan.
  • Hanya dengan membicarakan makanan seseorang tidak akan puas.
  • ajighåkûat: ingin menangkap, grahìtum aicchat. Ú.
  • atrapsyat: bisa memperoleh kepuasan, tåpto’bhaviûyat. Ú.


tTp[a,enaij`*=t( - tn{ax¸oTp[a,en g[h¢tum( - 
s yt( hWnTp[a,enag[hWZydi.p[a<y hWvan{m]PSyt( --4--

I.3.4. tat pràóenàjighåkûat, tan nàúaknot pràóena grahìtum; sa yad hainat pràóenà-grahaiûyad abhipràóya haivànnam atrapsyat. 
4. Wujud itu mencoba menangkapnya dengan nafas. Dia tidak mampu memegangnya dengan nafas. Bila, memang hanya dengan nafas dia bisa menangkapnya maka dengan nafas saja seseorang bisa memperoleh kepuasan atas makanan.
  • Hanya dengan bernafas ke arah makanan, kepuasan nafsu makan tidak akan terpenuhi.


tÂ=uzaij`*=t( - tn{x¸oÂ=uza g[h¢tum( - 
s yt( hWnÂ=uzag[hWZyt( d*ía hWvan{m]PSyt( --5--

I.3.5. tac cakûuûàjighåkûat, tan nàúaknoc cakûuûà grahìtum, sa yad hainac cakûuûà-grahaiûyad dåûþvà haivànnam atrapsyat. 
5. Wujud itu mencoba menangkapnya dengan penglihatan. Dia tidak mampu memegangnya dengan penglihatan. Bila memang hanya dengan penglihatan dia bisa menangkapnya, maka dengan penglihatan saja seseorang memperoleh kepuasan atas makanan.


tC^ão]e,aij`*=t( - tn{ax¸oC^ão]e, g[h¢tum( - 
s yt( hWnC^ão]e,ag[hWZyC^ãuTva hWvan{m]PSyt( --6--

I.3.6. tac chrotreóàjighåkûat, tan nàúaknoc chrotreóa grahìtum; sa yad hainac chrotreóàgrahaiûyac chrutvà haivànnam atrapsyat. 
6. Wujud itu mencoba menangkapnya dengan pendengaran. Dia tidak mampu memegangnya dengan pendengaran. Bila, memang hanya dengan pendengaran dia mampu/bisa menangkapnya, maka dengan pendengaran saja seseorang memperoleh kepuasan atas makanan.


tÑvcaij`*=t( - tn{ax¸oÑvca g[h¢tum( - 
s yt( hWnÑvcag[hWZyt( Sp*ía hWvan{m]PSyt( --7--

I.3.7. tat tvacàjighåkûat, tan nàúaknot tvacà grahìtum; sa yad hainat tvacàgrahaiûyat spåûþvà haivànnam atrapsyat. 
7. Wujud itu mencoba menangkapnya dengan kulit. Dia tidak mampu memegangnya dengan kulit. Bila, memang hanya dengan kulit dia bisa menangkapnya, maka dengan kulit saja seseorang memperoleh kepuasan atas makanan.


tNmnsaij`*=t( - tn{ax¸oNmnsa g[h¢tum( - 
s yt( hWnNmnsag[hWZyt( ?yaTva hWvan{m]PSyt( --8--

I.3.8. tan manasàjighåkûat, tan nàúaknon manasà grahìtum; sa yad hainan manasà-grahaiûyad dhyàtvà haivànnam atrapsyat. 
8. Wujud itu mencoba menangkapnya dengan pikiran. Dia tidak mampu memegangnya dengan pikiran. Bila, memang hanya dengan pikiran dia bisa menangkapnya, maka dengan pikiran saja seseorang memperoleh kepuasan atas makanan.


tiC^è{enaij`*=t( - tn{ax¸oiC^è{en g[h¢tu' s yt( hWniC^è{enag[hWZyiÜs*Jy hWvan{m]PSyt( --9--

I.3.9. tac chiúnenàjighåkûat, tan nàúaknoc chiúnena grahìtum sa yad hainac chiúne-nàgrahaiûyad visåjya haivànnam atrapsyat. 
9. Wujud itu mencoba menangkapnya dengan alat kelamin. Dia tak mampu memegangnya dengan alat kelamin. Bila, memang hanya dengan alat kelamin dia bisa menangkapnya, maka dengan alat kelamin saja seseorang memperoleh kepuasan atas makanan.


tdpanenaij`*=t( - tdavyt( - sWzo_n{Sy g[ho yÜayurn{ayuvaR Ez yÜayu" --10--

I.3.10. tad apànenàjighåkûat, tad àvayat, saiûo’nnasya graho yad vàyur annàyur và eûa yad vàyuá. 
10. Kemudian wujud itu mencoba menangkapnya dengan nafas ke luar (apàna). Dia mendapatkannya. Penangkap makanan adalah apa udara itu. Dia yang hidup dari makanan, sesungguhnya adalah udara.
  • annàyuá: anna-bandhano anna-jìvano vai prasiddhaá. Ú.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar